Forum Vespa Indonesia
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Forum Vespa Indonesia

Indahnya saling berbagi informasi antar Vespa mania Indonesia
 
IndeksPortalLatest imagesPendaftaranLogin

Share
 

 Surat Terbuka Bubuk Kerupuk

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down 
PengirimMessage
mumu
mumu


Jumlah posting : 3819
Join date : 23.08.11
Lokasi : Jakarta

Surat Terbuka Bubuk Kerupuk Empty
PostSubyek: Surat Terbuka Bubuk Kerupuk   Surat Terbuka Bubuk Kerupuk Empty20th April 2019, 00:47

SURAT TERBUKA UNTUK Ibu Jumiarti Agus, Ketua Internasional ACIKITA (www.acikita.org)

Sy senang mendengar cerita ibu ttg Jepang, salah satu negara termaju di dunia. Beruntung ibu Jumiarti tinggal lama di sana. Tapi, kalau ibu mau membandingkan Jepang dg Indonesia, sepertinya ibu tdk paham sejarah Jepang. Padahal ibu tinggal sejak single hingga beranak-pinak. Sy jg khawatir, ibu kurang paham sejarah Indonesia. Jepang memang negara hebat dan maju. Tapi kalau dibandingkan dg Indonesia, ibu salah besar. Mau tahu alasannya?

PERTAMA, tdk spt Indonesia yg baru merdeka th 1945, Jepang termasuk dari sedikit negara di dunia yg tdk pernah dijajah. Bahkan, Jepang pernah menjajah sejumlah negara di Asia. Rakyat Tiongkok atau RRC punya catatan kelam ttg Jepang. Mungkin ibu pernah dengar bhw orang Tiongkok tiap 18 September memperingati Insiden Mukden, salah satu titik dalam sejarah yang membuat hubungan antara China dan Jepang terganjal hingga hari ini.

Insiden itu menandai masa-masa kelam dalam sejarah panjang China, yang harus ”takluk” berulang kali pada Kekaisaran Jepang di periode akhir abad ke-19 hingga akhir Perang Dunia II. Insiden Mukden menjadi tonggak sejarah penting ”penghinaan” Jepang terhadap China, di samping tragedi Pemerkosaan Nanking, Desember 1937.

Jangankan Tiongkok, AS pun pernah dibuat pusing oleh Jepang ketika Pearl Harbour dibombardir Jepang. Tapi itulah awal mula yg menandai serangan bom atom oleh AS terhadap Hiroshima dan Nagasaki th 1945 yg membuat Jepang takluk.

KEDUA, Indonesia luas wilayahnya 1.905.000 km2, sedangkan Jepang hanya 377.972 km2. Bedanya jauh amat ya bu.

KETIGA, Indonesia punya 17.505 pulau. Berapa pulau di Jepang? Jauh juga bedanya bu: hanya 6.852 pulau.

KEEMPAT, NKRI punya penduduk sekitar 270 jt jiwa. Jepang? Hanya127 jt jiwa. Kurang dari setengah penduduk NKRI.

KELIMA, ibu tahu kan jml suku bangsa di Indonesia, 1.340 suku bangsa. Jepang tak sebanyak kita ya bu. Jumlah tepatnya mungkin ibu lbh paham. Tapi suku besar hanya ada bbrp spt Ainu dan Ryukyuan dan lain-lain. Silakan ibu lengkapi sendiri krn ibu lbh paham.

Oh iya bu, betul ada banyak org Jepang jadi penerima Nobel, yaitu sekitar 27 orang. Tapi ibu salah jika menyebut org Jepang TIAP TAHUN menerima Nobel karena hadiah Nobel pertama th 1901.

Nah, setelah merdeka th 1945, Indonesia jg pernah “dijajah” oleh Soeharto selama bbrp tahun. Jadi, kalau saat ini banyak PR di Indonesia, ya karena banyak persoalan yg membedakan Indonesia dg Jepang. Jadi, kalau ibu mau menyalahkan Jokowi, ibu salah alamat karn dia baru memerintah kurang dari 5 th. Jokowi memang masih banyak PR karena 5 th amat singkat ut mengerjakan banyak persoalan yg ditinggalkan sejak Bung Karno, pak Harto, Habibie, Gus Dur, Megawati, dan SBY. Meskipun baru lima th, sudah banyak jg yg dikerjakan Jokowi bu. Dia membangun infrastruktur, bkn hanya di Jawa spt yg selama ini dilakukan pemerintah sebelumnya. Harga BBM pun sudah hampir sama di berbagai wilayah. Pelayanan umum saat ini jauh lbh baik, org sekarang lbh mudah membuat KTP, surat nikah, surat tanah, akta lahir, izin usaha, dll. Memang hutang kita besar, tp masih di bawah angka yg ditetapkan UU yg dibuat di massa sebelum Jokowi. Hutang pun digunakan ut kepentingan yg jelas. Korupsi memang masih banyak tp bkn dilakukan Jokowi dan keluarganya karena anaknya hanya jualan martabak dan pisang. Sebagian besar korupsi melibatkan politikus dari hampir semua parpol, termasuk Gerindra, PKS, Demokrat, dan PAN, baik di pusat maupun daerah.

Lalu tiba2 ibu meminta Jokowi ut menyerahkan kekuasaan kpd Prabowo. Ingat ibu yg baik, negara kita ini negara hukum, bkn negara “perasaan” atau sekadar negara “penglihatan”. Ibu “merasa” massa yg hadir dlm kampanye Prabowo lbh banyak. Kalau hanya merasa, kubu Jokowi jg “merasa” massanya lbh banyak. Ibu “melihat” kampanye 02 lbh ramai ketimbang kampanye Jokowi. Sebaliknya, kubu 01 jg “melihat” massanya lbh ramai. Karena kita negara hukum, biarkan nanti hukum yg akan memutuskan walaupun kita sama2 paham hukum kita blm sempurna. Tapi bagaimanapun itu kan hukum kita bersama, yg dibuat bersama dan harus dipatuhi bersama.

Kalau sekadar merasa, Jokowi jg merasa sudah menang krn didukung 12 lembaga survei yg memenangkannya lewat quick count. Ke-12 lembaga survei tsb bkn sembarangan, namanya jelas, rekam jejaknya bisa dilacak di google, dari Pemilu ke Pemilu, termasuk Pemilu 2014 ketika quick count menyatakan Jokowi menang dan terbukti hasilnya waktu itu hampir sama dg hasil KPU. Jejak rekam mereka jg bisa dilihat dlm banyak Pilkada di berbagai daerah termasuk DKI. Saat Pilkada DKI mayoritas quick count menyatakkan Anies-Sandi menang dan itu sesuai dg hitungan resmi KPU DKI. Ibu tdk percaya quick count yg memakai random sampling? Kalau gak percaya, berarti lain kali kalau mau tes darah, ibu minta dokter ut ambil SEMUA darah ibu (dan semoga itu tdk membuat ibu wafat). Kalau ibu tak percaya quick count, berarti saat tes darah ibu tak bisa lagi hanya mengambil bbrp tetes darah. Mau spt itu?

Sudahlah bu kita serahkan kpd hukum. Jokowi pun belum mendeklarasikan kemenangan krn tahu putusan resmi ada di KPU. Beda dg Prabowo yg sdh mendeklarasikan diri sbg Presiden 2019-2024 walaupun hanya didukung survei internal yg namanya saja tdk pernah disebut, apalagi metodologinya, jg tdk mau diaudit. Beda dg 12 lembaga survei yg menyatakan Jokowi menang: namanya jelas, rekam jejaknya jelas, metodologinya jelas dan siap diaudit pihak luar. Korupsi pun bkn hal baru tp sudah terjadi dari presiden-presiden sebelumya, terutama era Soeharto yg melibatkan anak-anak, keluarga besar, dan kawan2 Soeharto. Hampir semua konglomerat itu lahir di era Soeharto, bkn di era Jokowi.

Eh maaf bu, kok sy jadi ngajari ibu ya. ibu yg menjabat sbg Ketua Internasional ACIKITA (www.acikita.org) dan mengaku sbg Pejuang perubahan sistem pendidikan Indonesia sekaligus Pendidik, peneliti, penulis dan pemateri, serta Anak bangsa yang ingn Indonesia maju, seharusnya ibu lebih tahu dan lbh paham banyak hal dibandingkan saya yg hanya “bubuk kerupuk” di dalam sebuah kaleng besar, hanya remah roti di gerobak roti yg biasa lewat di depan rumah.

Tapi sekali lagi, kalau mau membandingkan Indonesia dg Jepang, bandingkan semuanya, bkn hanya dlm beberapa aspek. Oh iya, ibu paham jg ya saat ini makin banyak warga Jepang yg malas menikah, bahkan malas pacaran dan berhubungan seks secara normal. Konon boneka seks makin laku di Jepang krn murah, krn tdk pernah nuntut apapun, tdk minta uang belanja dapur, tdk minta ke salon jg tdk minta baju yg serba mahal di Jepang. Gak kebayang bagaimana nasib bangsa Jepang ke depan jika hal itu terus terjadi, ya bu.

Kembali ke Pemilu, karena kita negara hukum, marilah kita berpegangan pada hukum, hukum yg dibuat bangsa Indonesia, bkn oleh Jokowi sendiri. Marilah kita tunggu KPU. Presiden dipilih seluruh rakyat, bkn hanya oleh sebagian “rakyat Prabowo”, bkn ditentukan oleh deklarasi sendiri tapi sekali lagi, ditentukan oleh hukum, bkn oleh perasaan. Semoga ibu tetap sehat ya dan terus belajar sejarah Jepang, juga sejarah Indonesia agar ibu lebih paham banyak hal ttg Jepang dan Indonesia.

Salam hormat,
dari syah sabur, "bubuk kerupuk" di dalam sebuah kaleng.

End
Kembali Ke Atas Go down
 

Surat Terbuka Bubuk Kerupuk

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
Forum Vespa Indonesia :: NEWS FORUM VESPA INDONESIA-