Dulu saya pikir *sholat dhuha* dan *membaca zikir* itu *pembuka pintu rezeki* , dan rezeki itu *berwujud uang*, *gaji yg besar*, *banyak order* , *banyak job*, *urusan kerjaan lancar*, *banyak tabungan di bank*, *punya banyak asset seperti kendaraan*, *properti disana-sini* , intinya adalah: *HARTA*.
*Setelah mencari tahu lebih dalam apa makna rezeki dalam Islam, ternyata saya salah besar*.
Ternyata, *langkah kaki yang dimudahkan untuk hadir ke majelis ilmu*, itu adalah *rezeki*.
*Langkah kaki yg dimudahkan untuk shalat berjamaah di masjid* adalah *rezeki*.
*Hati yg Allah jaga* jauh dari ; *iri, dengki, dan kebencian*, adalah *rezeki*.
Punya *temen2 yang sholeh* dan *saling mengingatkan dalam kebaikan*, itu juga *rezeki*.
*Saat keadaan sulit penuh keterbatasan*, itu juga *rezeki*.
*Mungkin jika dalam keadaan sebaliknya* justru *membuat kita kufur*, *sombong, angkuh bahkan lupa diri*.
*Punya orang tua yang sakit-sakitan*, ternyata itu adalah *rezeki*, karena merupakan *ladang amal pembuka pintu surga* bila kita tulus Ikhlas mengurusnya.
*Tubuh yang sehat*, adalah *rezeki*, Bahkan *saat diuji dengan sakit*, itu juga *bentuk lain dari rezeki* karena sakit adalah *penggugur dosa*.
Dan mungkin akan ada *jutaan list lainnya bentuk2 rezeki yang kita tidak sadari*.
*Suami istri dan anak2 sehat itu rezeki*, anak-anak Anda *sekolahnya lancar* itu *rezeki*, *hidup rukun* sama tetangga itu *rezeki*.
*Bahkan bila Anda mendapatkan kiriman kajian tausiah keagamaan yg mengajak kebajikan*, itu juga *rezeki* karena Anda mendapatkan ilmu darinya.
*Justru yang harus kita waspadai* adalah *ketika hidup kita berkecukupan, penuh dengan kemudahan dan kebahagiaan*, padahal begitu *banyak hak Allah yang belum mampu atau tidak kita tunaikan.*
Mari sebarkan *kebaikan dan nikmati rezeki-rezeki yang Allah amanahkan kepada kita*.
*ۚ ﻭَﻣَﺎ ٱﻟْﺤَﻴَﻮٰﺓُ ٱﻟﺪُّﻧْﻴَﺎٓ ﺇِﻻَّ ﻣَﺘَٰﻊُ ٱﻟْﻐُﺮُﻭﺭِ*
... Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah *KESENANGAN* yang *MENIPU*. (Al-Hadid - 57:20)